Selasa, 27 Oktober 2009
ILO Minta KSPSI Konsolidasi
Shigeru Wada, Senior Specialist on Workers Activities ILO Asia Timur menyatakan KSPSI sebagai organisasi pekerja perlu segera mencari solusi terbaik agar kesan masih adanya masalah internal organisasi dapat hilang secepatnya
“ILO tidak melakukan diskriminasi terhadap keberadaan konfederasi serikat pekerja di Indonesia, tapi fakta sejarah yang menunjukkan KSPSI yang dulu menjadi organisasi kuat, harus diperjuangkan dengan kebersamaan guna mengembalikan eksistensi yang pernah dicapai,” ujarnya pada pertemuan dengan pengurus KSPSI pimpinan Jacob NUwa Wea, kemarin.
Menurut Wada, ILO mengakui adanya tiga konfederasi besar di Indonesia, yakni KSPSI, KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) dan KSBSI (Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia).
Data Depnakertrans menyebutkan kini KSPSI mencakup 16 federasi, 6.779 unit kerja atau basis dengan jumlah lebih dari 1,6 juta orang, sedangkan KSPI mencakup tujuh federasi, 973 unit kerja dan jumlah anggota 458.345 orang.
Wakil Ketua Umum KSPSI Mathias Tambing menilai kedatangan Utusan ILO Asia Timur di Jakarta dan mengadakan pertemuan dengan DPP KSPSI secara tidak langsung mengakui keabsahan KSPSI pimpinan Jacob Nua Wea.
Bahkan, lanjutnya, ILO mengharapkan KSPSI segera melakukan konsolidasi, sehingga mampu berkembang kembali menjadi organisasi pekerja yang utuh dan kuat seperti dulu.
Menurut Mathias, keseriusan ILO ditunjukkan dengan diikutsertakannya KSPSI dalam program kerja dan berbagai diskusi masalah ketenagakerjaan yang dilakukan organisasi internasional itu.
“ILO juga menyanggupi untuk memberikan pendidikan khusus bagi aktivis serikat buruh guna meningkatkan kualitas kepemimpinannya,” tukasnya.
Dia menambahkan KSPSI menyayangkan sikap Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi di era kepemimpinan Erman Suparno dalam menyikapi konflik internal di tubuh KSPSI, karena dinilai mendua.
Kepada Menakertrans Muhaimin Iskandar, Mathias berharap agar dapat bertindak lebih arif dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah internal organisasi buruh, serta dicarikan solusi terbaik agar organisasi buruh segera utuh kembali,” katanya.(tri/B)
Disadur dari berita post kota tgl 26.10.2009
5 TIPS UNTUK DIPROMOSIKAN LEBIH CEPAT
Tips 1. Network yang luas
Kembangkan "network" seluas-luasnya dengan orang-orang di dalam perusahaan (terutama mereka yang memegang key positions ). Caranya :
Bersikap sopan kepada siapapun juga. Ramah dan hargai orang lain.
Sapa setiap orang yang Anda jumpai ( say hello, basa-basi, pembicaraan informal, dsb )
Punyalah hati yang siap menolong orang lain setiap saat. Bantu kepusingan atasan dengan memberikan ide-ide yang positif. Tolong rekan Anda yang sedang overload dengan pekerjaan.
Secara berkala, kirim mereka email tentang berbagai artikel yang bermanfaat mendukung prestasi kerja mereka.
Bangun hubungan dengan SMS yang berisikan kata-kata motivasi.
Tips 2. Aktif melibatkan diri
Beberapa cara untuk melibatkan diri Anda aktif lebih jauh lagi, yaitu :
Terlibat dengan berbagai kepanitiaan yang ada ( misalnya jadi panitia gathering tahunan, panitia Natal, panitia acara 17 Agustus ).
Ajukan diri Anda menjadi ketua penggalangan dana untuk korban gempa bumi ( misalnya ), dsb. Intinya, dorong dan buatlah diri Anda dikenal hingga Top Management dengan berbagai keterlibatan ini .
Tips 3. Gaungkan kepintaran Anda
Saat Anda menggaungkan ”gong” kepandaian Anda, orang akan "melirik" pada kecerdasan yang Anda tebar. Dan ini akan menarik atensi para middle / top management perusahaan. Beberapa cara untuk lakukan hal ini :
Banyak menyumbangkan ide atau saran saat mengikuti berbagai rapat. Jangan berdiam diri saja dan menjadi pendengar yang manis, tetapi bersikaplah kritis, berikan saran-saran yang membangun, ajukan berbagai alternatif solusi
Rajin memasukan saran kedalam ”kotak saran” atau ”suggestion system” (kalau ada didalam perusahaan Anda
Rajin menulis kiat-kiat atau berbagai tips yang bermanfaat, kirimkan ke email perusahaan atau tempel di "majalah dinding" perusahaan atau bahkan terbitkan didalam "newsletter perusahaan"
Tips 4. Tingkatkan kemampuan komunikasi Anda
Kemampuan berkomunikasi adalah media bagi orang lain menilai "siapa diri Anda". Tingkatkan kemampuan Anda didalam :
Tehnik melakukan presentasi kepada atasan
Cara meyakinkan atasan dan rekan kerja dari departemen lain
Tehnik menjual ide kepada orang lain
Tehnik bernegosiasi dengan bawahan, atasan dan rekan kerja
Semakin Anda menguasai berbagai ketrampilan diatas, semakin positif orang didalam mengenal kualitas Anda.
Tips 5. Pastikan Anda "Berprestasi dalam tugas"
Buktikan pada diri Anda, bahwa Anda mampu melaksanakan setiap tugas yang diberikan. Ciri-ciri orang yang berprestasi dan "capable" adalah :
Mampu menyelesaikan tugas-tugas tepat pada waktunya dan memberikan kualitas sesuai dengan permintaan
Mampu menyelesaikan berbagai masalah dan kesulitan yang muncul didalam penugasan ( problem solver )
Jangan lupa, tidak ada kesuksesan yang diperoleh secara gratis. Semuanya perlu usaha yang keras dan cerdas. Kapan lagi Anda mau mulai mempraktekannya? Bangkit dan langkahkan kaki Anda sekarang juga!.
Oleh : Freddy Liong, MBA,CBA
Kamis, 20 Agustus 2009
Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Nasionalisme
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.
- Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme.
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat.
2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3.Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
- Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme.
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
4.Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.
- Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda.
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
- Antisipasi Pengaruh Negatif Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme
Langkah- langkah untuk mengantisipasi dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1.Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3.Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5.Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian.
MERDEKA !!!
Senin, 20 Juli 2009
Sejarah PUK SP-KAHUT SPSI PT. Toba Pulp Lestari. Tbk
Disusun Oleh: Marvel C Siregar dan
Sekilas mengenai perusahaan PT. Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) dimana sebelumnya masih bernama PT. Inti Indorayon Utama, Tbk (IIU), dulunya memiliki fasilitas pabrik yang berlokasi di Desa Sosor Ladang, Kecamatan Porsea, Kabupaten Tapanuli Utara untuk memproduksi pulp (bubur kertas) baik pulp kertas maupun dissolving pulp dan juga serat rayon.
Terjadinya peralihan kondisi politik dan sosial di Indonesia dengan terjadinya reformasi pada Mei 1998 yang mengakibatkan dampak yang cukup besar baik nasional maupun daerah termasuk juga pada perusahaan ini, dimana saat itu fasilitas pabrik mengalami gangguan kegiatan operasi sehingga perusahaan terpaksa menghentikan sementara waktu kegiatan operasinya sejak Juli 1998. Penutupan ini berlangsung cukup lama, walaupun pada November 1998 sampai Januari 1999 sempat beroperasi.
Akibat ketidakpastian kapan beroperasinya kembali pabrik serta keterbatasan likuiditas telah memaksa perusahaan untuk melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap seluruh karyawan pabrik serat rayonnya pada bulan Mei 2000 sebanyak 419 orang.
Sejalan dengan berlalunya waktu dan belum adanya kepastian akan waktu pabrik pulp dan rayon beroperasi kembali, perusahaan terpaksa kembali melakukan PHK terhadap 2.300 karyawan selama bulan September 2000.
Keputusan untuk melakukan PHK terhadap sejumlah besar karyawan diambil menyusul semakin terbatasnya dana yang ada untuk menunjang kegiatan operasi perusahaan sehari-hari (sumber Laporan Tahunan 2000).
Hal ini membawa dampak yang cukup signifikan juga bagi keanggotaan PUK SPSI pada masa tersebut dimana terjadi penurunan keanggotaan secara drastis (perhatikan tabel).
Bulan | Tahun / Jumlah Keanggotaan (org) | ||||||
1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 | |
Jan | - | 669 | 165 | 157 | 154 | 150 | 131 |
Feb | - | 649 | 165 | 153 | 154 | 142 | 130 |
Mar | - | 647 | 163 | 151 | 154 | 142 | 129 |
Apr | - | 723 | 162 | 181 | 154 | 142 | 129 |
Mei | 389 | 719 | 162 | 165 | 154 | 142 | 129 |
Jun | 390 | 639 | 162 | 163 | 153 | 140 | 129 |
Jul | 436 | 638 | 158 | 149 | 153 | 139 | 124 |
Ags | 433 | 643 | 158 | 146 | 151 | 138 | 123 |
Sep | 476 | 640 | 157 | 146 | 151 | 133 | 123 |
Okt | 499 | 739 | 157 | 159 | 151 | 133 | 123 |
Nov | 533 | 177 | 157 | 153 | 151 | 132 | 123 |
Des | 587 | 177 | 157 | 152 | 151 | 131 | 123 |
Tabel keanggotaan PUK SP KAHUT PT. TPL 1999 – 2005
Penyelesaian yang menguntungkan dan dapat diterima kedua belah pihak serta menguntungkan seluruh pihak, menghasilkan pertumbuhan masyarakat untuk jangka panjang, populasi dan kegiatan bisnis dalam suatu kerjasama yang diterima umum dan ramah lingkungan. Melalui berbagai macam diskusi dan perundingan dengan semua pihak yang terkait dan yang merasakan dampak kehadiran perusahaan ini termasuk pemerintah pusat dan daerah serta berbagai unsur elemen masyarakat serta komitmen paradigma baru perusahaan.
Akhirnya sebagai umat beragama, kita wajib mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang atas seijinnya perusahaan dapat beroperasi kembali pada 2003 dan pabrik hanya memproduksi pulp saja.
Kita patut mengucapkan terima kasih pada Jacob Nuwawea dimana beliau semasa periode 2001-2004 menduduki jabatan sebagai Menteri Tenaga Kerja dan juga adalah Ketua Umum Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) bersedia menjadi fasilitator guna membantu kedua belah pihak. Dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penyelesaian permasalahan perusahaan yang telah memakan korban jiwa, waktu dan tenaga. Seharusnya menjadi pelajaran bagi kedua belah pihak dimasa mendatang.
PERKEMBANGAN KEORGANISASIAN
Keberadaan organisasi Kahut SPSI dimulai sejak perusahaan pada saat itu masih bernama PT. Inti Indorayon Utama. Pada masa itu organisasi ini masih bernama PUK–SPSI PT. Inti Indorayon Utama dimana kepengurusan pada saat itu sebagai berikut :
Ketua | : Ir. T.E. Purba |
Wakil Ketua | |
Sekretaris | : Ir. Hasudungan Simamora |
Wakil Sekretaris | : |
Bendahara | : |
Wakil Bendahara | : |
Sejalan dengan perkembangan organisasi maka pada 1 Oktober 1998 diadakan Musyawarah Unit Kerja Luar Biasa (MUSNIKLUB) untuk memilih kepengurusan yang baru untuk periode 1998–2000 sesuai dengan SK DPC Federasi SPSI Tapanuli Utara No.KEP.116/ORG/DPC-12/X/1998 yang ditetapkan di Tarutung dengan komposisi sebagai berikut :
Ketua | : Ranjo Napitupulu |
Wakil Ketua – I | : Marasuddin Hutabarat |
Wakil Ketua – II | : Hesron Sitorus |
Wakil Ketua – III | : |
Sekretaris | : Irwan Saragih |
Sekretaris – I | : Effendy Doloksaribu |
Sekretaris – II | : |
Sekretaris – III | : Ramli Hutagaol |
Bendahara | : M. Tonggak, MSA |
Wakil Bendahara – I | : D.A.Yanti |
Wakil Bendahara – II | : |
PUK SP KAHUT Indonesia PT. Inti Indorayon Utama berafiliasi ke Federasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia yang berkedudukan hukum di
Seperti telah dipaparkan diatas, dimana dalam kurun periode 2000–2005 adalah masa-masa yang sulit termasuk bagi kelangsungan organisasi ini, dimana selain para pengurus juga terkena dampak PHK, juga ada pengurus yang memasuki masa pensiun.
Namun berkat komitmen dari para pengurus dan para karyawan yang tersisa untuk tetap mempertahankan organisasi ini akhirnya dengan tekad bulat organisasi ini tetap harus dipertahankan dan salah satu caranya dengan memasukkan wajah-wajah baru yang memiliki kapabilitas dan kemampuan untuk turut memperjuangkan aspirasi para karyawan untuk mengisi posisi kepengurusan yang lowong.
PUK SP-KAHUT SPSI
PT. TOBA PULP LESTARI Tbk
Periodisasi | |||
2002 - 2003*) | 2004 - 2005**) | 2005 - 2006***) | |
Ketua | : Ranjo Napitupulu | : Ranjo Napitupulu | : Ranjo Napitupulu |
Wakil Ketua – I | : Marasudin Hutabarat | : | : |
Wakil Ketua – II | : | : Tarida Sitinjak | : Tarida Sitinjak |
Wakil Ketua – III | : | : | : |
Sekretaris | : | : | : |
Sekretaris – I | : Maraden Sianipar | : | : |
Sekretaris – II | : | : | : |
Sekretaris – III | : Wesley P. Lubis | : - | : - |
Bendahara | : | : | : |
Wakil Bendahara – I | : Marvell C. Siregar | : Marvell C. Siregar | : Marvell C. Siregar |
Wakil Bendahara – II | : Siti Aisyah | : - | : - |
Keterangan :
*)
**)
***)
Perlu dicatat bahwa dalam perkembangannya PUK – SPSI PT. Inti Indorayon Utama berganti nama menjadi PUK SP-KAHUT SPSI PT. Inti Indorayon Utama pada Musnik tersebut diatas dan akhirnya sesuai dengan pergantian nama perusahaan yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan HAM pada 23 Agustus 2001, kembali organisasi pekerja ini berganti menjadi PUK SP-KAHUT SPSI PT. Toba Pulp Lestari dan tercatat di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Tobasa No.11/DTKT/2002.
Sesuai dengan Anggaran Dasarnya, SPSI berfungsi sebagai :
1. Pendorong dan penggerak anggota dalam turut mensukseskan program-program pembangunan nasional, khususnya pembangunan sosial ekonomi.
2. Merupakan wahana peningkatan kesejahteraan anggota lahir dan bathin
3. Membela dan melindungi hak-hak, kepentingan serta aspirasi anggota
4. Wadah pembinaan kader-kader bangsa yang menunjang pembangunan nasional secara profesional, disiplin, trampil, produktif dan berwawasan kebangsaan.
5. Berperan aktif melaksanakan kontrol sosial terhadap pelaksanaan kebijakan ketenagakerjaan pada umumnya.
Sejalan dengan era reformasi dan kebebasan untuk mendirikan Serikat Pekerja / Serikat Buruh (SP/SB) di setiap perusahaan termasuk di PT. Toba Pulp Lestari Tbk, dimana berdirinya Pengurus Komisariat Serikat Buruh Sejahtera Indonesia Sektor Hukatan (PK SBSI HUKATAN) PT. Toba Pulp Lestari dan terakhir dengan berdirinya Pengurus Komisariat Serikat Buruh Independen (DPK SBI) PT. Toba Pulp Lestari. Hal tersebut membawa dampak positif bagi perkembangan keorganisasian bagi para karyawan dalam menampung dan memperjuangkan aspirasi para karyawan untuk disalurkan pada pihak perusahaan dan kami tidak menganggap hal ini sebagai ancaman atas eksistensi PUK SP-KAHUT PT. TPL, namun sebagai rekanan dalam memperjuangkan aspirasi para karyawan secara bersama-sama.
KEGIATAN
Selama periode kepengurusan, PUK SP-KAHUT PT. TPL turut berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak para pekerja/buruh dilingkungan perusahaan ini, diantaranya:
1. Pembuatan Kesepakatan Kerja Bersama antara PT. Inti Indorayon Utama dengan PUK SPSI PT. IIU periode 1999 – 2001 yang mulai berlaku pada 27 November 1999 – 27 November 2001 dan telah didaftar pada Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja Propinsi Sumatera Utara No.161/PDF/KKB/XI/SU.01.2/1999 dan telah dikeluarkan Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja Propinsi Sumatera Utara No.KEP.405/W.2/1999 tentang Pendaftaran Kerja Bersama
2. Perjanjian Kerja Bersama antara PT. Toba Pulp Lestari Tbk dengan PUK SP KAHUT - FSPSI PT.TPL, DPK SBI PT.TPL dan PK SBSI HUKATAN PT. TPL yang periode 2005 – 2007 yang mulai berlaku pada 01 Mei 2005 – 30 April 2007 dan telah didaftar pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi Sumatera Utara No.03/DFT/PKB/V/2005 dan telah dikeluarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi Propinsi Sumatera Utara No.Kep-68-6/DTK-TR/2005.
3. May 2004 – dilibatkan dalam perumusan pemberian insentif prestasi kepada para karyawan.
4. Turut memperjuangkan pemberian hak-hak yang layak bagi karyawan yang terkena PHK pada masa tidak operasionalnya pabrik (Rayon : 31 Mei 2002; Pulp & Forestry : 27 September 2000, General : 30 Juni 2002)
5. Turut berperan aktif dalam pemberian insentif bagi karyawan yang tinggal (caretaker) untuk menjaga asset perusahaan yang ditentukan berdasarkan masa kerja dan memperoleh minimal 1 (satu) bulan gaji dan maksimal 7 (tujuh) bulan gaji.
6. Mewakili karyawan PT. IIU untuk menemui instansi-instansi pemerintahan pusat, daerah, Kedubes Jepang, ILO, DPRD guna penyelesaian kasus semasa tidak operasionalnya perusahaan.
7. Berperan aktif dalam memperjuangkan kenaikan gaji dan hak-hak normatif karyawan melalui perundingan dengan pihak perusahaan.
8. Turut berperan bersama-sama dengan perusahaan dalam penentuan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan para karyawan.
Pengurus memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan karunia-Nya kepad apara pengurus sehingga masih tetap dapat menyelesaikan tugas-tugas yang diamanatkan kepada para pengurus dalam menyalurkan aspirasi karyawan.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para karyawan PT. Toba Pulp Lestari yang trlah memberi kepercayaan kepada kami. Banyak suka duka yang para pengurus alami dalam berusaha memperjuangkan aspirasi para karyawan. Namun semua itu tidak menyurutkan langkah kami. Memang para pengurus menyadari bahwa “tidak ada gading yang tidak retak”, dimana masih banyak kelemahan-kelemahan kami selaku pengurus yang tidak dapat memuaskan semua pihak dalam waktu bersamaan. Namun kami yakin dan optimis kami dapat memperbaiki kekurangan kami tersebut. Kami mengharapkan kritik dan saran dari para anggota guna perubahan yang lebih baik dimasa depan.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada Manajemen PT. Toba Pulp Lestari yang telah cukup sabar dan juga banyak membantu organisasi ini walau sampai pada saat ini kami belum memiliki kantor yang representatif dan semoga masa mendatang hal ini dapat terealisasi.
Dan terima kasih atas dorongan moril dan dukungan yg diberikan dari rekan-rekan Pengurus Serikat Pekerja/Buruh yang tergabung di perusahaan ini kepada para pengurus. Semoga kerjasama yang terjalin selama ini tetap terjaga dan bersama-sama saling bahu membahu dalam menyampaikan aspirasi karyawan menuju pembaharuan yang lebih baik sehingga dengan semakin membaiknya kesejahteraan para karyawan akan menimbulkan “sense of belonging” dari para karyawan yang berdampak pada produktifitas semakin meningkat sehingga tujuan dari perusahaan dapat trcapai menjadi perusahaan yang tangguh. Serta terima kasih yang sebesar-besarnya kepada DPD SP KAHUT SPSI Sumatera Utara yang atas dukungan moril kepada para pengurus selama ini.
HORAS…HORAS…HORAS !!!