Beberapa aspek dari hakikat kepemimpinan dalam perusahaan adalah cara mempengaruhi, membimbing, dan mengarahkan orang lain untuk mengikuti alur yang diciptakan dan diinginkan demi tercapainya tujuan perusahaan. Banyak cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin untuk memotivasi bawahannya, ada yang dengan menerapkan sistem reward, yaitu mengiming-imingi bawahan dengan sejumlah penghargaan tertentu jika mencapai target, sampai yang sedikit bernuansa mental challenge, yaitu menanamkan rasa takut dan menerapkan hukuman. Kedua cara ini memang ampuh dalam meningkatkan kinerja karyawan dan produktifitas perusahaan karena pemimpin secara aktif memompa semangat karyawannya, dan karyawan terdorong untuk memenuhi target pemimpinnya.
Namun, kemampuan memotivasi saja tidaklah cukup untuk memenuhi kualifikasi seorang true leader. Banyak pemimpin yang merupakan motivator unggul tapi sedikit sekali yang merangkap sebagai inspirator. Pemimpin yang menginspirasi adalah yang dapat membangkitkan motivasi intrinsik dari dalam diri setiap karyawannya tanpa perlu diminta. Ia adalah orang yang dapat menggugah dan membuat para karyawannya tergerak dengan menjadi contoh nyata. Jika Anda ingin karyawan Anda sukses, maka jadilah orang sukses. Seorang inspirator memotivasi karyawannya melalui sikap dan perilakunya sendiri, sehingga para karyawan pada akhirnya follow your lead.
Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menjadi pemimpin yang menginspirasi: 1. Menjadi role model.Tidak ada yang lebih baik untuk menginspirasi bawahan selain menjadi seorang contoh/teladan yang baik. Bawahan selalu melihat ke atasannya, jika Anda hanya pintar memotivasi dengan kata-kata tanpa disertai perbuatan nyata, maka bawahan Anda pun tak akan tergerak untuk mengikutinya.
2. Berjiwa melayani.Pemimpin adalah pelayan bagi yang dipimpinnya. Anda harus bisa menyingkirkan segala ego pribadi dan berorientasi pada melayani kepentingan karyawannya. Tumbuhkan kesadaran bahwa Anda tidak bisa sukses tanpa karyawan Anda. Pemimpin yang melayani menunjukkan kasih dan perhatiannya dengan cara memperhatikan kebutuhannya, mendengarkan keluhan, dan mengerti impian dan harapan mereka. Jika ingin karyawan terinspirasi oleh Anda, tunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli dengan mereka.
3. Memiliki visi ke depanPemimpin yang menginspirasi mampu menawarkan rencana masa depan yang realistis dan berbeda. Memberikan harapan yang visible dan reachable. Mampu meyakinkan karyawan tentang masa depan yang lebih baik dan telah ada rencana matang untuk menghadapinya. Karyawan akan mengikuti Anda karena mereka tahu dan percaya Anda akan membuat mereka kearah yang lebih baik. Optimisme yang Anda tawarkan menjadi pegangan mereka dalam menggapai mimpi di masa depan.
4. Menumbuhkan rasa percaya diri. Memotivasi dan menginspirasi karyawan tidak hanya menuntut mereka untuk terus berprestasi, tapi juga untuk menguatkan mereka ketika gagal. Adakalanya karyawan meragukan kemampuannya dirinya sendiri saat tidak bisa mencapai target. Inilah saatnya Anda berperan membesarkan hati dan menumbuhkan semangatnya kembali. Anda harus jeli melihat potensi-potensi dan selalu melihat kekuatan karyawan, bukan kelemahannya. Pujian tulus dari Anda dapat meningkatkan semangat dan menghilangkan keraguan mereka. Ini merupakan salah satu cara terampuh untuk membangun hubungan dengan karyawan.
5. Ceritakan kisah sukses. Selain memberikan contoh nyata, bekali karyawan Anda dengan kisah-kisah sukses yang menginspirasi Anda. Kisah sukses lebih cepat diterima dan bertahan lama di benak karyawan Anda. Anda berbagi emosi yang sama dengan karyawan saat bercerita sebuah kisah sukses. Selain memotivasi, kisah sukses juga membantu Anda dan karyawan mendapatkan pelajaran berharga dan membantu menghindari kegagalan di masa yang akan datang.
Menginspirasi lebih mengena daripada memotivasi. Jika motivasi hanya bekerja sampai tahap luar saja, inspirasi berefek lebih dalam, yakni membangunkan semangat dari dalam diri. Untuk itu jadilah seorang inspirator, agar karyawan Anda selalu merasa tergerak dan bersemangat dalam bekerja bahkan jika tidak ada reward sekalipun. Sesungguhnya niat, keyakinan, dan desire yang berasal dari dalam dirilah yang lebih efektif dan bertahan lama.
Senin, 13 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar