Memimpin sebuah perusahaan yang berkembang adalah pekerjaan yang menyita waktu, pikiran dan tenaga. Begitu banyak persoalan korporasi yang harus diselesaikan melalui tangan Anda. Daftar tugas Anda begitu panjang dan ruang lingkup tanggung jawab Anda begitu besar, melebihi siapa pun yang ada di perusahaan, terutama karyawan Anda sendiri. Pernahkah ada seorang karyawan datang pada Anda untuk menyampaikan keluhannya namun Anda tidak punya waktu bahkan untuk sekedar mendengarkannya?
Karyawan Anda adalah aset terbaik Anda. Mendengarkan keluhan, gagasan, dan pendapat mereka adalah salah satu cara menjalin komunikasi dengan mereka. Keuntungannya bisa dirasakan oleh dua pihak, Anda mendapatkan informasi, respek dari karyawan, dan komunikasi yang efektif. Sementara karyawan Anda merasa dihargai, bebannya berkurang, dan mendapatkan kepercayaan diri dengan demikian kinerja kerjanya pun meningkat.
Berikut adalah tips sederhana untuk mulai ‘mendekati’ karyawan Anda. 1. Lakukan pendekatan dengan karyawan. Hal ini bisa dimulai dengan keluar dari ruangan kerja Anda yang nyaman dan berkeliling ke kubikel-kubikel karyawan Anda. Mulailah dengan menanyakan hal yang standar; bagaimana kabar mereka, pekerjaan, dan perasaan mereka dalam bekerja. Meluangkan waktu beberapa menit setiap harinya dengan mengobrol ringan atau sekedar menyapa hangat karyawan Anda dapat memberikan kesan bahwa Anda peduli terhadap mereka dan mau mendengarkan secara aktif. Hal tersebut juga menunjukkan Anda adalah pimpinan yang approachable. Keuntungan untuk Anda adalah mendapatkan informasi langsung dari orang pertama.
2. Dengarkan mereka.Jika ada karyawan yang mendatangi Anda untuk menyampaikan sesuatu, terima dia dengan baik. Jika memungkinkan, hentikan kegiatan Anda sebentar untuk menyimak segala sesuatu yang dikatakannya. Lakukan kontak mata dengannya untuk memberi kesan Anda benar-benar mendengarkan. Jika Anda benar-benar tidak punya waktu, lakukan penjadwalan ulang pada waktu yang lebih luang sehingga percakapan bisa lebih santai.
3. Berikan respon.Melontarkan open ended question agar Anda lebih terlibat dalam percakapan sekaligus untuk mendapatkan lebih banyak informasi. Di akhir percakapan coba paraphrase kembali yang telah dikatakan untuk memastikan Anda telah mendengar dengan baik.
4. Tunjukan simpati dan berempati. Terkadang karyawan yang sedang memiliki masalah menunjukkan kecenderungan penurunan kinerja. Jika ini terjadi, jangan biarkan berlarut-larut. Panggilah karyawan Anda dan tanyakan masalah yang sedang dia hadapi. Dengarkan ceritanya dan coba berikan solusi untuk penyelesaian masalahnya tersebut. Mungkin terdengar terlalu personal, namun sebagian oranng memiliki kebutuhan untuk sekedar merasa didengarkan dan menumpahkan unek-unek.
5. Adakan pertemuan rutin dengan karyawan. Pertemuan ini bisa dijadikan ajang untuk melakukan evaluasi. Biarkan mereka mengeluarkan harapan dan keluhan mereka terhadap perusahaan. Buatlah catatan agar Anda bisa menjadikannya sebagai acuan untuk evaluasi berikutnya.
6. Hargai kerja karyawan Anda. Mengerjakan sebuah proyek selama berminggu-minggu namun tidak mendapatkan penghargaan yang layak, biasanya dapat menurunkan semangat kerja karyawan. Berikan penghargaan begitu Anda melihat seorang karyawan berprestasi. Jangan sia-siakan prestasi bagus tanpa adanya apresiasi yang pantas.
Mendengarkan karyawan Anda memang terdengar sederhana dan gampang, namun pada kenyataannya hal tersebut seringkali sulit dilakukan. Akan tetapi menciptakan komunikasi dua arah sangat penting demi meningkatkan hubungan efektif antar atasan bawahan dan menciptakan suasana bekerja yang harmonis adalah salah satu kewajiban Anda sebagai seorang pemimpin.
Remember! : Anda baru dikatakan seorang pemimpin sejati jika ada orang yang dengan segenap hatinya mengikuti anda. (disadur dari http://www.jobsdb.com/)
Senin, 13 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar